Home » » Si Penjual es lilin yang menginspiratif

Si Penjual es lilin yang menginspiratif

Written By Ruslim on Senin, 10 Februari 2014 | 19.19



Kisah inspiratif ini diperoleh dari kisah nyata seorang anak penjual es lilin yang belum mau disebutkan namanya sebut saja si 'N". Dan kisah ini  merupakan flashback kurang lebih 12 tahun yang lalu, saat si "N" masih duduk di bangku SD. Ia adalah seorang anak yang hidup dalam kondisi biasa-biasa saja, tinggal bersama ke dua orang tuanya yang berprofesi sebagai buruh tani di daerah Jawa tengah sana. tetapi mereka menjalani hidup dengan luar biasa, dimana semangatnya, perjuangannya sangat luar biasa. menurut cerita si 'N" saat ia masih mengenyam bangku SD keadaan keluarganya sangat memprihatinkan rumah yang mereka tempati seolah hampir roboh  karena hampir 90 persen bahan rumahnya adalah kayu dan bambu yang pada saat itu sudah mengalami kelapukan. saat datang hujan apalagi saat malam hari bapak dan ibu si 'R" hampir-hampir tidak bisa tidur takut hujan deras bakalan merobohkan rumahnya sedangkan anak-anaknya sedang dalam tertidur pulas.
Pendapatan bapak dan ibu si "N" yang hanya sebagai buruh tani tidak cukup untuk membetulkan rumahnya jangankan untuk membetulkan rumah untuk makan sehari-hari saja sangat kurang. jarang-jarang si "N" makan nasi beras dengan lauk pauk yang enak, keseringan hanya makan nasi aking (nasi yang terbuat dari singkong) dan sayur daun singkong yang dimasak sebagai teman makan si nasi aking itu. dengan kondisi demikian memanglah si "N" tidak pernah meminta-minta yang diluar kemampuan kedua orang  tuanya yang jelas pada saat itu yang ada dalam benak si "N" yang penting bisa makan kenyang dan bisa berangkat sekolah dengan kondisi yang tidak lapar. memang nasib yang baik ada dalam diri si "N" meskipun secara asupan gizi untuk anak ia kurang tetapi itu tidak menghambat kelancaran otak dalam berfikir terbukti bahwa si "N" menjadi salah satu anak tercerdas di sekolahnya karena berhasil meraih prestasi peringkat satu berturut-turut. dari prestasi itulah si "N" mendapatkan bantuan tunjangan prestasi dengan meringankan biaya sekolah hampir semua ditanggung sekolah kecuali iuran-iuran khusus. ia memang sangat semangat dalam belajar meski ketika malam ia belajar hanya menggunakan penerangan semprong (seperti lilin yang dibuat dengan bahan bakar minyak tanah) tetapi ia tidak mau putus asa bahwa ia sangat menyenangi pendidikan. teman-teman sebayanya memang kondisi ekonominya tidak seperti si "N" yang notabene segala keperluan baik untuk keperluan sekolah maupun keperluan pribadinya semua ditanggung oleh kedua orang tua mereka. saat di sekolah si "N" memang jarang sekali jajan karena mengingat jarangnya ia membawa uang saku, dalam benaknya yang penting sudah makan di rumah toh di sekolah hanya beberapa jam masih bisa ia tahan. namun namanya juga anak kecil pastilah menginginkan jajan, apalagi melihat teman-temannya ketika istirahat pergi ke kantin sedangkan si "N" hanya bisa terdiam di kelas dengan membuka materi-materi dari gurunya yang telah diberikan. nah pada kondisi demikian si "N" mendapat tawaran untuk menjual es lilin dari salah satu pemilik toko di daerah tempat ia tinggal nama pemilik toko itu Ibu Mur. beliau menawarkan dengan tujuan dapat membantu untuk tambahan uang jajannnya, dan si "N" pun tidak lama mikir dan langsung menerimanya ia berfikir ini kesempatan buat dapat uang jajan. dan ia pun mulai jualan es lilin dengan menggunakan termos es dan membawanya ke sekoalah, ia tidak merasa malu  memang kondisinya demikian, dan si "N" memanfaatkan waktu istirahat untuk menjual esnya ke temen-temennya dari situ si "N" mendapatlkan keuntungan yang kurang lebih Rp. 1000 per hari. jika tidak habis di sekolah maka sepulang sekolah ia keliling sampai habis dengan kata kata jualannya " es ...... es....... es....". saat itu si "N" masih kelas 5 SD. ia jualan sampai kurang lebih mau lulus SD karena kebentur dengan jadwal les di sekolah dan ujian sekolah si "N" berhenti. namun si "N" tetap bisa mempertahankan prestasi dan berhasil melanjutkan studynya ke SMP.

sekian kisah dari si Penjual es lilin yang sungguh luar biasa semangatnya dan patut di contoh apalagi anak-anak jaman sekarang yang notabene berasal dari keluarga-keluarga yang mampu  harus bisa lebih dari si "R" dalam berjuang. dan bagaimana kondisi si "N " sekarang mengingat kisah ini adalah 12 tahun yang lalu? hmmmmmmmmm tunggu kelanjutan kisah inspiratifnya di next posting...
terima kasih ................



By: Ruslim

3 komentar: